Mas bro,,,pernahkah terselip bayangan kalau sebenarnya tubuh kita
adalah mesin?? ( ya g lah yauw, mesin is mesin tubuh ya tubuh,,,gmn sch antum). Up to you
lah,,,yang jelas menurut ane sch tubuh kita adalah mesin yang penuh
dengan keajaiban.
Bayangkan^^,,,, Tanpa kita sadari atau bahkan tanpa perlu kita
perintahkan, ia dapat bekerja sendiri. Jantung berdetak, pembuluh-pembuluh
darah mengalirkan darah, paru-paru menghirup udara, sistem pencernaan kita
mencerna makanan dan mengubahnya jadi energi, dan sebagainya.
Bayangkan ^^,,,, Seandainya tubuh kita hanya bekerja jika kita
harus memerintahkannya, mungkin kita takkan punya waktu untuk belajar,
bersekolah, bermain, bekerja, apalagi fesbukan! ^^ Habis.. waktu kita sudah
tersita untuk memerintahkan organ-organ tubuh kita agar bekerja dengan tepat.
Jika tidak, bisa megap-megap kita karena anggota-anggota tubuh kita tidak mau
bekerja dengan baik.
Salah satu keajaiban tubuh adalah, ia bisa membuang apa-apa yang
tidak diperlukan olehnya. Itulah pentingnya saluran pencernaan, atau 'urusan
belakang', yang terus terang saja seringkali membuat kita malu. Tapi gimana..
jika kita tidak melakukan panggilan alam tersebut, seluruh tubuh rasanya panas
dingin nggak keruan! Apalagi dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat,
makanan-makanan yang kurang sehat dan berserat seperti sekarang ini, tubuh kita
seringkali mengalami kesusahan untuk beradaptasi dalam hal 'urusan belakang'.
Kebayang nggak sih bro,, kalo kamu nggak bisa ke belakang selama
seminggu? Duuhh.. pasti mama sudah repot deh kasih makan sayur yang berserat
tinggi, kasih minum minuman berserat yang katanya bisa melancarkan urusan
belakang, bahkan mungkin memaksamu minum obat ini itu supaya urusan belakangmu
lancar. Jika tidak... ampuuuunnn.. gak enak banget deh rasanya perutmu!
Hal yang sama juga berlaku dalam jiwa kita. Sayangnya, entah
mengapa batin kita tidak dilengkapi dengan sistem yang bisa membuang sendiri
hal-hal yang tidak penting di dalamnya seperti sistem pencernaan dalam tubuh.
Jadi, semua tergantung dari keinginan kita. Kita bisa memilih untuk membuang
racun-racun negatif dalam hati kita, atau menyimpannya sebagai sesuatu yang
'penting'.
Jujur saja. Jika seseorang menyakitimu, apa bisa kamu langsung
memaafkannya? Mungkin bisa. Tapi nanti, setelah melewati hari-hari penuh
kemarahan dan keinginan untuk membalas. Jika ada orang melemahkanmu, apa kamu
bisa tetap kuat? Mungkin. Tapi nanti, setelah kamu menangis dan membuat orang
lain mendukungmu dengan iba. Jika seseorang mencelamu, apa kamu bisa
memertahankan citra diri yang kuat dan tetap positif? Mungkin bisa. Tapi
setelah melalui serangkaian proses yang panjang dan sedikit melelahkan.
Sejujurnya, kita seringkali memilih untuk menyimpan banyak hal
buruk dalam jiwa kita. Kenangan pahit, celaan seseorang, pengalaman
dipermalukan, orang-orang yang mengecewakan, kekasih yang berkhianat, atau
sohib yang menjelekkan nama kita di belakang (Duuhh.. daftarnya masih panjang nihhh...).
Semua itu mungkin masuk dalam black listmu. Tapi entah mengapa, walaupun sudah
black list, tetaaaaap saja kamu membawanya ke mana-mana. Sebetulnya kamu tak
perlu melakukannya, tapi toh kamu merasa perlu melakukannya untuk menghukum
mereka. Padahal kenyataannya, jika balas dendam terasa manis, mengapa akibat
yang ditimbulkannya terasa begitu pahit?
Kebayang nggak kalo lemarimu berisi pakaian dan semua
barang-barangmu sejak kamu masih bayi hingga sekarang? Pasti kamu akan
membuangnya karena kamu merasa barang-barang itu nggak berguna. Kamu sudah
bertumbuh besar sekarang, jadi kamu perlu terus memperbarui isi lemarimu.
Paling nggak demikianlah pendapatmu kalo lagi musim sale, bukan? :) Kalo
barang-barang kamu dimasukkan semua dalam satu lemari, kamu jadi nggak bisa
menaruh barang-barang baru lainnya yang baru kamu beli dan yang akan kamu beli
nanti.. Menyebalkan, bukan?
Demikian juga dengan lemari/ tempat penyimpanan dalam hati kita.
Jika kamu terus saja menumpukkan barang-barang yang tidak berguna ke dalamnya,
bagaimana kamu bisa mendapatkan hal-hal yang menyenangkan dalam hidupmu? Hatimu
sudah penuh. Omongan orang sedikit saja bisa bikin hatimu sesak. Selisih
pendapat sedikit saja sudah mematahkan hatimu. Bahkan sedikit kritik saja bisa
menghancurkan hidupmu! Kenapa? Karena hatimu terlalu penuh untuk menerima
kerasnya kenyataan hidup!
Saya juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak memperlengkapi jiwa kita
dengan sistem pembuangan secara alami. Mungkin karena Dia ingin kita sendiri
yang mengolah pengalaman buruk kita. Mungkin Dia ingin kita belajar banyak dari
hal-hal tersebut. Dan Dia ingin membentuk kita jadi pribadi-pribadi yang
berkualitas melalui segala hal yang sepertinya buruk tersebut. Kamu bisa jadi
kamu yang sekarang ini, antara lain karena segala peristiwa buruk dalam
hidupmu.
Semoga
bermanfaat bro,,
Baca juga :
1.
Apa yang harus kulakukan??
2.
Lahir dengan
hidup pas-pasan??
3.
Siapakah aku??
4.
Bingung
dengan jodoh??
5.
Tidak punya karakter??
6.
Tidak selalu
berpikir positif ??
7. Mengharapkan
mimpi??